Artikel Terbaru
Posted by : 7r3m0r
Tuesday, 13 September 2011
Acara selamatan sunat di Desa Buniwangi
Secara geografis buniwangi terletak di Negara Indonesia, yang tergabung ke dalam provinsi jawa barat, tepatnya di kabupaten majalengka, kecamatan palasah, Desa buniwangi. Buniwangi adalah salah satu perkampungan yang dimana orang orangnya mempunyai banyak kebiasaan. seperti bertani, mengurus ternak, dan lain lain. Selain itu mayoritas penduduknya beragama islam, dan agama yang mereka anut sangat melekat sekali dengan kebudayaan. Salah satu kebudayaan di buniwangi yaitu adalah sukuran sunatan yang di lakukan sesudah anak laki laki selesai disunat. Tetapi di buniwangi mempunyai kebiasaan yang sangat berbeda dalam sukurannya. Yakni ketika sukurang sunatan di laksanakan orang orang berkumpul di rumah salah satu “warga” yang sudah di sunat. yang bertujuan untuk bersilaturahmi. Ketika sukuran di mulai, pemilik rumah menyiapkan botol yang berisi air dan baskom yang berisi air yang ditaburi kembang melati. Yang dimana botol yang berisi air tadi dipercaya oleh penduduk sana, jika air tersebut diminum, maka orang yang meminum air tersebut akan “kuat” dalam menahan rasa sakit berkas sunat. Konon kegiatan seperti itu datang kepada warga yang berasal dari penduduk pada zaman dahulu. Kemudian saat sukuran di mulai para penduduk yang datang membaca bacaan salawat nabi dan membaca surat “yaasin”. Yang dipercaya Supaya diberi terus kesehatan oleh tuhan kepada anak yang sudah di sunat. Selain itu sesudah selesai sukuran sunat. Biasanya ada acara sawer. Sawer yaitu salah satu kegiatan yang dimana kegiatan ini adalah membagikan uang receh dengan cara di lemparkan ke orang orang yang sedang berkumpul sesudah acara sukuran dilaksanakan. Konon kegiatan seperti ini dipercaya oleh warga sana supaya orang yang melaksanakan sukuran sunat diberi terus rizki yang cukup dan tidak pernah lupa ke saudaranya sendiri yang kekurangan.
Analisis
AKULTURASI
Percampuran dari unsur kebudayaan satu dengan budaya yang lain, lambat laun bisa diterima oleh masyarakat tanpa ada yang di rubah dari unsur kebudayaan tersebut. Dari acara syukuran sunat di desa buniwangi Yaitu dari agama islam mambaca solawat nabi dan membaca surat yasin ketika sukuran sunatan berlangsung. sedangkan dari agama islam sendiri tidak ada aturan yang menyatakan ketika mambaca solawat dan yasin harus ada baskom berisi air yang ditaburi oleh kembang melati. Dan jika demikian, tabur bunga adalah kebiasaan dari agama hindu. Maka hal yang seperti ini disebut dengan AKULTURASI.
DIFUSI
Warga buniwangi percaya kepada nenek moyang sehingga hal yang di percayai pada zaman dahulu yang menyatakan :
1. 1. Orang/anak yang sudah di sunat meminum air yang ada di botol sesudah acara selamatan sunat, maka orang/anak yang sudah di sunat tadi meminum air tersebut, maka akan “kuat”.
2. 2. Ketika acara selamatan sunatan selesai harus sawer. Karena supaya orang yang melaksanakan sukuran sunat diberi terus rizki yang cukup dan tidak pernah lupa ke saudaranya sendiri yang kekurangan.
Sampai saat ini gagasan tersebut sudah meluas sampai daerah enggal wangi, yang tepatnya sebelah desa buniwangi.